Remaja Gereja Tanam 1.000 Pohon Nimba




Memperingati Hari Raya Kerahiman Ilahi, yang jatuh pada hari Minggu tanggal 8 April lalu, Gereja Santa Theresia, Bongsari dan Gereja Santo  Petrus Krisologus, Mijen, Semarang mengadakan kegiatan penanaman pohon Nimba (pohon dewa) di tiga tempat yakni, di daerah Nongkosawit, Gunungpati, Waduk Jatibarang, Kandri dan Wonoplumbon Mijen, Semarang.
Menurut Romo Agustinus Sarwanto SJ dari Gereja Santa Theresia Bongsari, kegiatan ini mengambil tema Mencintai dan Merawat Bumi. “Sejak tahun 2013, setiap peringatan hari Raya Kerahiman Illahi kami selalu melakukan kegiatan peduli terhadap Bumi, seperti di tahun 2013 – 2016 kami rutin melakukan tebar benih ikan di Banjir Kanal Barat, 2017, menanam pohon 10.000 Mangrove Kelurahan Trimulyo, Genuk  dan di tahun ini menanam 1.000 pohon nimba di tiga tempat berbeda,” Ungkap Romo Sar.
Bumi ini menurut Romo Sarwanto bagaikan Rahim, semua yang dimasukkan ke bumi akan menjadi kebaikan, biji yang dimasukkan dalam bumi maka biji tersebut akan tumbuh dan menjadi kebaikan untuk alam dan sekitarnya. 
“Kenapa dipilih menanam pohon Nimba, pohon Nimba atau yang di Bali sering disebut pohon Intaran (pohon Dewa) memiliki banyak manfaat dari mulai biji, daun dan kayunya semua berguna untuk alam dan manusia,” lanjutnya.
Saat ini  minyak biji pohon nimba sudah ada yang memproduksi. Banyak lembaga yang melakukan penelitian dam hasilnya menunjukkan bahwa Nim oil dan sisa ekstraknya sangat bagus digunakan untuk menyuburkan tanah, obat hama untuk tanaman,  pest kontrol dan untuk obat bagian luar. 
Bahkan di Malaysia, Singapura serta India telah ada produk berupa sabun mandi, shampo  dan lotion dari pohon nimba karena kandungan maliantriolnya mampu untuk menghaluskan kulit, kandungan Salanmin nya bisa digunakan sebagai antitoxic, Kandungan Nimbinnya biasa digunakan sebagai obat antiinflamasi serta kandungan nimbidinnya sangat bagus untuk antiarthritis.

 Sebelum melakukan kegiatan pohon nimba, para peserta diajak untuk melakukan meditasi benih dan meditasi oksigen yang bertujuan untuk merasakan oksigen yang ada di alam ini yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan di sekitar kita. “Meditasi ini merupakan simbol terima kasih kita kepada alam dan tumbuhan yang telah memberikan oksigen tak terbatas untuk kehidupan manusia,” tambah Romo Sar.
Ada yang menarik kegiatan yang dilakukan di Wonoplumbon, Sejak pagi pukul 06.00 para remaja peserta kegiatan ini telah berkumpul di gereja Santo Yohanes Mijen dan selanjutnya berjalan sejauh 3 Km menuju tempat acara, selama berjalan tersebut peserta wajib mengambil sampah plastik di kiri kanan sepanjang jalan yang dilaluinya.

“Kenapa di kegiatan ini kami mengajak peserta remaja yang sebagian masih duduk di bangku SMP, karena dengan mengajak mereka kami mengajarkan mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan, pohon nimba yang mereka tanam hari ini, 5-10 tahun lagi, merekalah yang akan menikmati hasil dari tanaman yang telah mereka tanam,” pungkas Romo Sarwanto.
 sumber  berita dari suara merdeka (CN28 / Suaramerdeka.com )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelantikan Anggota Baru THS THM Stasi BSB Semarang

Pastor Paroki Baru di Paroki St. Theresia Bongsari Semarang

Sosialisasi Pelaksanaan Pendataan Anggota CU Pelita Usaha